Jumat, 02 Oktober 2015

Senang Makan Plastik, Makhluk Ini Akan Jadi "Pahlawan Lingkungan" Dunia

Min Wu dari Stanford University menemukan bahwa ulat tepung ternyata mampu menguraikan plastik.

Penelitian yang dilakukan oleh Wei-Min Wu dari Stanford University mengungkap bahwa mealworm atau ulat tepung memiliki kemampuan untuk mengurai plastik berbahan polistirena. Hasil riset yang diterbitkan menjadi dua makalah di jurnal Environmental Science and Technology itu berpotensi menyelesaikan masalah sampah plastik global.

Min Wu melakukan dua rangkaian penelitian. Dalam penelitian pertama, dia dan timnya memberikan 34-39 miligram styrofoamke 100 ulat tepung. Styrofoam juga termasuk plastik, tersusun atas bahan polistirena. Dosis styrofoam untuk ulat tepung dapat disetarakan dengan dosis satu pil untuk manusia. 

Ulat tepung mampu mengubah styrofoam menjadi karbon dioksida dan butiran-butiran materi yang bisa diuraikan. Saat melakukan tes kesehatan, Min Wu mengetahui bahwa ulat tepung yang memakan styrofoam sama sehatnya dengan ulat tepung yang makan biji-bijian.

Dalam studi kedua, Min Wu menggunakan mikroba dalam saluran pencernaan ulat tepung. Mikroba itulah yang membuat ulat tepung bisa menguraikan styrofoam. Dalam percobaan, mikroba diminta menguraikan polistirena. Walaupun kecepatan penguraiannya lebih lambat, mikroba itu tetap bisa melakukannya.

Craig Riddle dari Stanford University yang menjadi supervisor dalam penelitian mengatakan bahwa hasil riset ini sangat menarik. "Kadang sains mengejutkan kita. Ini adalah kejutan," katanya seperti dikutip situs Popular Science, Jumat (1/10/2015) waktu setempat.

Min Wu mengatakan, "Temuan kami membuka pintu untuk menyelesaikan masalah plastik global." Ke depan, ia akan mencoba mengidentifikasi mikroba yang bisa menguraistyrofoam, dan mencoba mencari organisme semacam ulat tepung di laut. Dengan demikian, masalah plastik yang terakumulasi di lautan bisa diatasi.


Sumber: sains.kompas.com

Sabtu, 26 September 2015

Temu Ramah / Gathering Duta Sanitasi Provinsi Riau tahun 2008-2014

Halo semuanyaaaaa. Kali ini saya memposting kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para Duta Sanitasi (dusan) Provinsi Riau tahun 2008-2014. 


Senangnya dapat berkumpul bersama teman-teman dusan provinsi Riau. Yap, kegiatan ini adalah kegiatan penyegaran dusan mengenai program kerja dan ide kreatif yang telah dibuat. Jadi program dan ide kreatif inilah yang dilombakan dalam rangka "Fasilitasi Program Kegiatan Duta Sanitasi Tahun 2008-2014" oleh Satker Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Provinsi Riau, Tahun Anggaran 2015.

Foto Bersama Duta Sanitasi Bersama Dewan Juri dan Panitia

Dari 20 duta sanitasi yang diundang, yang berkenan hadir dalam kegiatan ini berjumlah 15 orang. Walaupun Bencana Kabut Asap masih menyelimuti 'bumi melayu lancang kuning' ini, Alhamdulillah para peserta tetap dalam kondisi sehat walafiat semuanya. Lokasi kegiatan ini beradi di Hotel Furaya, Pekanbaru. Tanggal pelaksanaannya adalah 25-27 September 2015. 

Hari Pertama, para Dusan check in, registrasi peserta dan diberikan pembekalan mengenai isu sanitasi di Indonesia saat ini. Pembekalan ini disampaikan oleh Narasumber yang didatangkan langsung dari Yogyakarta, lho, teman-teman.

Pembekalan mengenai isu sanitasi oleh Narasumber
Para Duta Sanitasi mengikuti pembekalan dengan semangat
Hari Kedua. Acara Pembukaan dan Lomba Program kerja serta Ide Kreatif Duta Sanitasi. Deg-degan kali rasanya, berdiri dihadapan 5 dewan juri dan para panitia. Namun saya harus melawan rasa gugup demi menampilkan persentasi yang baik :) Pada malam harinya pengumuman lomba langsung diumumkan. Hanya ada 5 duta sanitasi teraktif yang akan mewakili Riau ke tingkat Nasional. 

Duta Sanitasi sedang mempersentasikan Program Kerja
dan Ide Kreatif yang telah dilakukannya
Nah, ini dia para pemenangnya! :D Alhamdulillah saya terpilih menjadi salah satu dari lima Duta Sanitasi Teraktif di Provinsi Riau. 



Pengalaman kurang lebih 2 hari bersama teman-teman dusan sangatlah seru dan penuh semangat. Berbagi cerita, saling bertukar ide, dan bercanda-tawa memperkuat tali persaudaraan diantara kami. Semoga dengan adanya kegitan ini diharapkan para Duta Sanitasi selalu mengingat tugasnya untuk memperbaiki sanitasi di daerahnya masing-masing. 

Bloggers, kalian juga menjadi duta sanitasi di lingkungan tempat tinggal kamu, lho! Ayo sebarkan dan lakukan kepedulian kita terhadap sanitasi di Indonesia menjadi yang lebih baik :)
Start changing your self if you want to change the life around you

ANAK INDONESIA? PEDULI SANITASI
PEDULI SANITASI? KITA BANGETTT

Jumat, 25 September 2015

Sedih! Indonesia Penghasil Sampah Plastik Terbanyak untuk Lautan Dunia

Berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan sehari-hari mulai dari minuman mineral pada botol plastik hingga kemasan makanan, dan kantong plastik saat berbelanja ke pasar atau ke warung? Mungkin kita tidak pernah tahu karena tak pernah sekalipun menghitungnya.

Jika sampah plastik itu kita buang ditempat sampah, mungkin akan berakhir di tempat pembuangan sampah akhir, namun bagaimana kejadiannya dengan sampah yang dibuang sembarangan? Lautan adalah tempat berkumpulnya sampah plastik yang dibuang sembarangan disengaja maupun tidak disengaja. Cek bagaimana sampah plasstik berakhir di lautan.
Indonesia merupakan negara maritim, dikelilingi lautan diseantero nusantara dari sabang sampai merauke. Namun sayang, alih-alih kaya akan laut, kita tidak bisa menjaganya dengan baik, karena faktanya Indonesia tercatat sebagai nomor wahid penghasil sampah plastik yang berakhir di lautan se Asia Tenggara, bahkan nomor kedua dunia setelah Tiongkok.
Tiongkok dan Indonesia sebagai negara terbanyak menghasilkan sampah plastik ke laut

Terdapat 8 dari 10 negara di Asia yang menghasilkan sampah plastik terbanyak di lautan mulai dari Indonesia, Filipina, Vietnam, Srilangka, Thailand, Malaysia, dan Bangladesh, menurut penelitian yang dilakukan Asisten professor teknik lingkungan dari University of Georgia sekaligus kepala penelitian Jenna Jambeck, memperkirakan sekitar 4,8 juta hingga 12,7 juta ton sampah plastik berakhir di lautan dunia pada tahun 2010.

Bagaimana dengan tahun 2015? Jika setiap negara seperti Tiongkok dan Indonesia tidak peduli lingkungan dan memperbaiki keadaan, maka bukan tidak mungkin lautan dunia akan menjadi racun bagi kebanyakan hewan laut dan menimbulkan kepunahan bagi hewan-hewan langka seperti Paus, Lumba-lumba, Kura-kura dan lainnya.
Sebuah studi telah membuktikan bahwa jutaan ton sampah plastik bermuara di laut dunia, dan itu sebagain besarnya dihasilkan oleh Tiongkok dan Indonesia. Tiongkokmenjadi kontributor terbesar sekitar 1,3 juta hingga 3,5 juta ton metrik plastik berada dilautan setiap tahunnya.

Sedangkan Indonesia dengan negara ke-empat terbanyak penduduk di dunia menghasilkan sampah lautan sebanyak 1,29 juta ton metrik setiap tahunnya. Sebagian besar sampah plastik tersebut disebabkan oleh limbah tak terurus.
Mungkinkah karena jumlah penduduk Tiongkok dan Indonesia terbanyak di dunia? Bisa jadi, namun edukasi dan kepedulian manusia itu sendiri yang menjadikan lautan bersih atau penuh dengan sampah plastik. Meskipun memang kita ketahui bersama Tiongkok merupakan negara penghasil produksi plastik terbesar di dunia.

Terdapat lima tempat sampah plastik berakhir dilautan atau yang dikenal sebagai “Great Pacific Garbage” dan yang terbesar disebut dengan “North Pacific Gyre” seluas 20 juta metrik kilometer, cek peta dan infografik berikut ini:


gambar: wikipedia

Berikut infografik tentang lima Great Pacific Garbage Patch:


infografik lautan sampah dunia, gambar: joshuaspodek.com, 
Jika tidak bisa ditangani dengan baik, maka peneliti memperkirakan hampir seluruh dunia akan terkempung dengan lautan sampah plastik tahun 2025. Hal ini berarti akan semakin banyak hewan laut seperti ikan yang akan makin kekurangan sumber makanan mereka. Sehingga sampah plastik jadi bagian makanannya. Hal ini sudah terbukti dengan ikan yang makin banyak teracuni dan berisi sampah plastik di dalam perutnya.
Bahkan data menunjukkan bahwa 99% plastik mikroskopik lenyap dilautan dan diperkirakan telah dimakan ikan dan hewan laut lainnya. So Let’s save our ocean.
Referensi:
http://www.latimes.com/science/sciencenow/la-sci-sn-tons-of-plastic-trash-in-oceans-20150213-story.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/siapakah-penghasil-sampah-laut-terbanyak
http://www.vox.com/2015/2/12/8028267/plastic-garbage-patch-oceans
Sumber: www.4muda.com

10 Ide Unik Karya Recycle Barang Bekas yang Dapat Ditemukan di Rumah



Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber, sifat, dan bentuk.

Sampah rumah tangga termasuk ke dalam sampah konsumsi karena dibuang ke tempat sampah, dan menurut Kementrian Lingkungan Hidup (2012) sampah rumah tangga mencapai 50% dari volume total sampah konsumsi.
Barang bekas dapat menjadi sampah jika berakhir di tempat sampah. Ternyata, barang bekas selain berakhir di tempat sampah dapat juga berakhir menjadi penghias di sudut-sudut rumah kita. Beberapa individu atau sekelompok orang yang mencintai lingkungan, ternyata punya banyak ide bagaimana mengubah sampah menjadi barang yang berguna atau istilahnya daur ulang.

Berikut 10 (sepuluh) ide kreatif karya recycle yang dapat kita contoh untuk mendaur ulang sampah yang dapat dilakukan sembari santai:

1. Keranjang Pakaian Kotor dari Koran Bekas

gambar: http://www.designboom.com/project/news/
Koran yang sudah habis dibaca biasanya berakhir sebagai bungkus gorengan, bungkus baju atau dijual kiloan, yang hasilnya tidak seberapa. Ternyata koran dapat berlama-lama di rumah kita jika diubah menjadi keranjang pakaian kotor. Tinggal dipilin lalu dianyam.

2. Rak Buku dari Tangga Bekas

gambar: http://www.boredpanda.com/
Setiap rumah rata-rata punya sebuah tangga kayu. Di Indonesia lazimnya tangga bambu karena harganya murah dan gampang didapat. Fungsi tangga tentu saja digunakan ketika kita ingin naik ke tempat yang lebih tinggi seperti pohon atau atap rumah. Tangga bekas dapat menjadi rak untuk koleksi buku kita, tinggal tambahkan siku untuk menempel dan menjaga keseimbangan tangga di dinding. Jika warna kayu terlalu standar, kita dapat mengecatnya dengan warna yang kita inginkan.

3. Kursi dari Koper Vintage

gambar: http://www.boredpanda.com/
Bagi yang orang tuanya suka bepergian di jaman ketika aktif dulu, tentunya mereka punya koper tua yang rata-rata terbuat dari bahan yang keras atau kencang. Jika koper tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, kita bisa mendaur ulangnya menjadi sebuah kursi cantik.
Bahan Kayu untuk Kursi Koper
Bahan yang diperlukan adalah busa kapuk atau dakron untuk mengisi bantalan kursi, kain seukuran koper, kayu untuk kaki kursi, dan paku kayu untuk menyambungkan kaki kayu dengan koper.

4. Rak dari Buku Bekas

gambar: http://www.boredpanda.com/
Buku yang digunakan untuk rak ini adalah buku yang sampulnya keras. Tapi buku biasa pun bisa, jika buku tersebut masih tetap lurus, tidak keriting akibat lembab atau kena air. Bahan pelengkap lain yang dibutuhkan hanya paku dan siku.

5. Cermin dari Raket Tenis

gambar: http://www.boredpanda.com/
Raket tenis biasanya lebih tebal dan berat daripada raket badminton. Raket yang digunakan pada ide ini adalah raket kayu yang lebih gampang penggunaan untuk daur ulangnya daripada raket dari bahan grafit.

6. Aquarium dari Rangka TV Tabung

gambar: http://www.boredpanda.com/

Sejak penggunaan televisi layar datar, lambat laun penggunaan televisi tabung semakin lama semakin berkurang. Dampaknya adalah sampah televisi tabung dimana-mana. Rangka televisi tabung ternyata dapat didaur ulang sebagai wadah aquarium. Kita tinggal mencari aquarium yang ukurannya pas dengan rangka tv jadul.

7. Jam Dinding dari Jari-jari Roda Sepeda

gambar: http://www.boredpanda.com/

Punya jari-jari roda sepeda yang tidak terpakai? Ternyata jari-jari sepeda bisa didaur ulang dan berfungsi beda, menjadi jam dinding. Jari-jari yang sudah kotor kita bersihkan dulu, bisa dilapisi dengan cat untuk besi atau aluminium, lalu di tengahnya kita beri mesin jam yang sesuai dengan bentuk jari-jari, yang bisa kita beli di toko jam.

8. Tempat Pensil dari Buku Telepon Bekas

gambar: http://www.greendiary.com/eco-friendly-gadgets-unwanted-stuff.html
Sebagai pelanggan telepon rumah, setiap tahun perusahaan telepon suka memberi buku telepon. Kita bisa menggunakan buku telepon yang tebal itu menjadi tempat pensil dan pulpen. Untuk membentuk buku telepon menjadi seperti di gambar, kita tinggal memotongnya dengan cutter atau gunting besar. Siapkan lem kertas dan selotip bening untuk membentuk dan melekatkan buku telepon tersebut.

9. Pot Bunga dari Tabung Layar Monitor Komputer Bekas

gambar: www.electronichouse.com
Sempat menjadi popular beberapa tahun lalu, mungkin ada yang masih menggunakan hingga sekarang, layar monitor komputer berbentuk tabung. Untuk yang menyukai tanaman, tabung monitor tersebut dapat digunakan menjadi pot untuk tanaman.

10. Tas Wanita dari Bungkus Plastik Makanan

gambar: http://eartheasy.com/trisha-tutti-frutti-small-from-recycled-wrappers
Di Indonesia, terutama perkumpulan ibu-ibu PKK atau arisan, sudah ada yang membekali anggotanya dengan keterampilan menganyam bungkus-bungkus plastik makanan. Untuk membuat lebih bergaya, kita dapat mengusahakan mencari bungkus-bungkus yang jika dianyam menjadi elegan, dan sesuai dengan pegangan tas yang akan dipasang di anyaman tas tersebut.
Bagaimana, cukup menginspirasi bukan? Pikiran manusia jika digunakan dengan maksimal akan menjadi luas dan tanpa batas. Ide kreatifitas pun dapat dicari dimana saja. Selamat berkreasi.

Sumber: www.4muda.com

Renungkan... Fakta Seputar Sanitasi

Sumber: https://www.facebook.com/fakta4
Sumber: https://www.facebook.com/fakta4


Senin, 21 September 2015

Tantangan Indonesia Mengatasi Masalah Sanitasi Dasar

Menurut Bank Dunia, dari 57 juta orang yang melakukan buang air besar (BAB) sembarangan, 40 juta diantaranya tinggal di perdesaan.
Warga di Desa Sanca, Ciater, Subang, Jawa Barat, menunjukkan sebuah jamban darurat yang kerap dipakai warga untuk membuang hajat di selokan. Membuang hajat secara sembarangan akan menimbulkan berbagai penyakit selain pencemaran terhadap air sungai. (Aris Prasetyo/Kompas)

Indonesia memiliki tantangan besar dalam mengatasi masalah sanitasi dasar bagi rakyatnya. Dari data Bank Dunia diketahui, setengah populasi masyarakat perdesaan Indonesia tidak memiliki akses sanitasi yang layak.

Menurut Bank Dunia, dari 57 juta orang yang melakukan buang air besar (BAB) sembarangan, 40 juta diantaranya tinggal di perdesaan. Rodgigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia, mengatakan pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan akses sanitasi. Hal itu akan dilakukan melalui proyek-proyek air bersih dan sanitasi yang menerapkan pendekatan programatik skala kabupaten/kota.

"Pendekatan ini memperkuat lembaga-lembaga pemerintah daerah dan menggalang kerjasama antar para pemangku kepentingan untuk mewujudkan perubahan perilaku sanitasi dan peningkatan pasokan produk-produk sanitasi melalui penguatan pasar," ujar Chaves dalam keterangan resminya Jumat (11/4/2014).

Bank dunia rencanya akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mengembangkan rencana dengan fokus global dan berkelanjutan serta komitmen untuk sanitasi dan air untuk semua.

Jim Yong Kim, Presiden Kelompok Bank Dunia mengatakan, Bank Dunia akan bekerja sama dengan Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan, dan Menteri Kesehatan guna menyukseskan program-program Bank Dunia dalam menyelesaikan permasalahan sanitasi tersebut.

Kelompok Bank Dunia dan PBB akan berkolaborasi dengan organisasi seperti WaterAid, Toilet Hackers, Global Poverty Project, dan ONE DROP. Selain itu, Kelompok Bank Dunia akan memperluas jaringan kerjasama dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan tokoh dan pimpinan dari sektor swasta, yang berminat memahami peran dalam peningkatan layanan.

Selama tujuh tahun terakhir, Kelompok Bank Dunia telah menyalurkan lebih dari 3 miliar dolar per tahun untuk layanan air bersih dan sanitasi. Dengan dana sebesar itu, Bank dunia merupakan lembaga penyandang dana multilateral terbesar untuk air dan sanitasi.

Sumber: Yoga Sukmana/Kompas.com

Ayo Mengolah Sampah dengan 3R!

3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. 

  1. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
  2. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. 
  3. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.

Kegiatan reuse sehari-hari:

  • Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
  • Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.

  • Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
  • Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
  • Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Kegiatan reduce sehari-hari:
  • Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
  • Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
  • Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
  • Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
  • Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
  • Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Kegiatan recycle sehari-hari:
Contoh perilaku recycle; Memanfaatkan botol plastik
sebagai pot dinding
  • Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
  • Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
  • Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos. 
  • Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat. 




3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba!

sumber : alamendah.org